BREBES – Upaya penanggulangan virus Corona yang menyebabkan penyakit COVID-19 terus dilakukan di Kabupaten Brebes.

Tak terkecuali Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bumiayu yang menjadi rumah sakit rujukan. 

Pihak rumah sakit pun membuat alat pelindung diri (APD) berupa baju hazmat.

Langkah ini ditempuh karena persediaan APD untuk menangani pasien yang terpapar COVID-19 minim.

Direktur RSUD Bumiayu, Zunan Arif BS, mengatakan pembuatan APD secara mandiri terpaksa dilakukan karena kebutuhan APD saat ini sudah sangat mendesak.

“Berapa pun yang disediakan, baik oleh Pemerintah Daerah maupun Dinkes (Dinas Kesehatan) tidak akan cukup. Apalagi itu sekali pakai, jadi pasti kebutuhan besar,” jelasnya, Sabtu (11/4).

Ia menambahkan, pembuatan baju pelindung itu bekerja sama dengan salah satu karyawan RSUD Bumiayu yang memiliki usaha konveksi. Menurutnya, baju pelindung sudah memenuhi standar. Bahan yang digunakan juga sudah sesuai dengan ketentuan.

“APD buatan sendiri cukup bagus sesuai dengan standar untuk pelindung bagi petugas medis dalam menangani pasien COVID-19,” kata Zunan.

Kasi Pelayanan RSUD Bumiayu, Wijayanto, mengatakan sejak dua bulan merebaknya wabah COVID-19, pihaknya kesulitan untuk mendapatkan APD baik baju pelindung maupun masker.

Dia mengatakan, kebutuhan APD seperti baju pelindung Corona cukup banyak lantaran digunakan sekali pakai. Baju itu dipakai oleh petugas medis ketika merawat atau menangani pasien COVID-19.

“Bagi pasiennya juga mengenakan pakaian tersebut,” ucap Wijayanto.

Sementara itu, Afrida Ariyani karyawan RSUD Bumiayu yang menggarap proyek itu, mengatakan pembuatan APD dilakukan setelah sampling yang dikirim ke Dinkes diterima dan dinilai memenuhi satandar.

“Awalnya untuk memenuhi kebutuhan di RSUD Bumiayu dan permintaan Dinkes Brebes, tapi kini permintaan semakin banyak dari luar, seperti Kuningan, Semarang, dan lainnya,” ungkap Afrida.

Saat ini konveksinya rata-rata mampu meproduksi 300 pakaian APD setiap harinya. Harga satu setel baju APD sebesar Rp 75 ribu. “Itu sudah cukup murah karena harga di luar bisa mencapai ratusan ribu.

Sehari kita mampu produksi 300 lembar kalau lembur bisa mencapai 500 lembar,” kata Afrida.

Selain membuat baju pelindung, Afrida juga membuat masker kain yang saat ini juga banyak dibutuhkan.

“Masker sebenarnya sudah lama diproduksi, saat ini permintaan makin banyak sehingga produksi juga ditambah,” pungkas Afrida.

(*)Editor: Irsyam Faiz

Sumber berita: https://kumparan.com/panturapost/tangani-pasien-covid-19-rsud-bumiayu-produksi-baju-hazmat-sendiri-1tCbGc5TfP2/full

Categoryberita

© 2020 - copyright @ RSUD BUMIAYU BREBES

Develov by Team IT        RSUD BUMIAYU