PanturaNews (Brebes) – RSUD Bumiayu Kabupaten Brebes Jawa Tengah akan menjadi Rumah Sakit rujukan untuk pelayanan obstetri neonatal emergency komprehensif (PONEK). Untuk tujuan tersebut telah dilakukan supervisi dan asesment persiapan pada Senin 29 Juli 2019.
Direktur RSUD Bumiayu, dr Ali Budiarto mengatakan, dengan menjadi RS rujukan PONEK diharapkan akan dapat menurunkan angka kematian ibu (AKI) saat melahirkan dan angka kematian anak di Kabupaten Brebes.
“Menjadikan RS rujukan PONEK diantaranya akan menekan atau menurunkan angka kematian ibu dan anak di Kabupaten Brebes,” katanya.
Menurut Ali, untuk tujuan tersebut RSUD Bumiayu mendapat dukungan dan bantuan United States Agency for International Developmen (UNSAID) atau Badan Pembangunan Internasional AS yang bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melalu program Jalin.
Melalui Jalin, UNSAID dan Kemenkes akan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir di fasilitas kesehatan pemerintah dan swasta.
Jalin akan membantu meningkatkan efisiensi dan efektivitas sistem rujukan medis dan bekerja sama dengan para profesional kesehatan di sektor publik maupun swasta, penyedia jasa asuransi, dan penyusun kebijakan agar lebih responsif terhadap kebutuhan pasien. Dari tahun 2017-2019, Jalin akan mengimplementasikan kegiatan dengan dana hingga 32 juta dolar di enam provinsi.
“Adanya dukungan itu diharapkan kendala kekurangan SDM, khususnya dokter spesialis kandungan dan anastesi akan segera terpenuhi,” kata Ali.
Ditambahkan, saat ini sedang dilakukan pembangunan gedung penunjang dan pelayanan medik lima lantai. Pembangunan gedung tersebut akan mendukung RSUD Bumiayu menjadi rujukan PONEK.
“Pembangunan gedung pelayanan dan penunjang medik akan melengkapi itu,” ucap Ali.
Hadir pada kegiatan supervisi dan asesment persiapan menjadi rujukan PONEK, perwakilan dari UNSAID, dr Daliman SpOg pembina kebidanan RSUD Margono, Kepala Dinas Kesehatan Brebes dr Sartono dan lainnya.